Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Seorang Pendeta Tewas Setelah Berusaha Meniru Yesus Yang Bangkit 3 Hari Setelah Dikubur

Jakarta - Seorang pendeta di Afrika tewas setelah dia meminta dikubur hidup-hidup dalam upayanya meniru kebangkitan Yesus Kristus. James Sakara, pastor di Gereja Kristen Zambia, yakin bahwa dia bisa meniru kisah Yesus yang bangkit setelah tiga hari dimakamkan. Karena itu, gembala di Gereja Zion Chidiza tersebut mengeklaim kepada jemaatnya bahwa dia akan kembali setelah tiga hari dikubur. Tiga orang jemaat kemudian membantunya menggali kuburan untuknya, dan memakamkan si pendeta hidup-hidup. Hanya saja, setelah kembali tiga hari kemudian karena penasaran Sakara tak kunjung kembali, mereka menemukannya sudah tewas. Melihat tubuh pendeta berusia 22 tahun itu tak bergerak, beberapa jemaat berusaha melakukan "latihan kebatinan" untuk menghidupkannya, tetapi gagal. Sebelum melakukan aksinya, Sakara yang juga praktisi pengobatan tradisional mengutip sebuah ayat Alkitab. Ayat yang dia ambil adalah kata-kata Yesus saat Perjamuan Terakhir, sebelum dia diserahkan Yudas ke

Gempa Haiti, Korban Tewas Mencapai 1.297 Dan Korban Luka 5.700 Orang

Jakarta - Korban tewas dalam gempa magnitudo 7,2 di Haiti melonjak menjadi 1.297 orang. Gempa dahsyat pada Sabtu pekan lalu itu juga membuat rumah sakit kewalahan karena korban luka mencapai sekitar 5.700 orang. Banyak bangunan hancur di negara Karibia tersebut. Jumlah korban tewas terbaru menunjukkan peningkatan dramatis dari sebelumnya 724 kematian yang dilaporkan sebelumnya pada hari Minggu. Banyak dari korban, termasuk sekitar 2.800 korban cedera, terjadi di barat daya Haiti, dekat pusat gempa. Badan Perlindungan Sipil, yang dikutip dari akun Twitter-nya, Senin (16/8/2021), mengatakan hampir 3.000 rumah hancur, dan lebih dari 5.400 lainnya rusak. Gempa tersebut melanda sekitar 60 mil sebelah barat dari gempa magnitudo 7,0 yang mengguncang Haiti pada 2010, menewaskan sebanyak 300.000 orang. Angka kematian dalam gempa tahun 2010 itu merupakan perkiraan pemerintah, yang dibantah oleh para peneliti independen. Upaya penyelamatan dalam bencana terbaru dilaporkan terh

Spesies Bunglon Paling Langka yang di Kira Punah Berhasil Ditemukan di Hutan Afrika

Jakarta -  Para ilmuwan telah menemukan bunglon kerdil Chapman (Rhampholeon chapmanorum), salah satu bunglon paling langka di dunia yang 'bertahan untuk bertahan hidup' di petak-petak kecil hutan hujan di Malawi selatan, Afrika Tenggara, akibat deforestasi besar-besaran. Bunglon kerdil Chapman pertama kali ditemukan di hutan hujan di Perbukitan Malawi pada 1992. Hewan ini hanya tumbuh sepanjang 5,5 sentimeter, berjalan di tanah hutan serta menyamar dengan mencocokkan pola daun mati. Mereka kemudian dilepaskan ke hutan terpisah 95 kilometer jauhnya di dekat Mikundi, juga berdekatan dengan Malawi, untuk meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup. Pada 2016, tim peneliti dari Institut Keanekaragaman Hayati Nasional Afrika Selatan (SANBI) dan Gallery Malawi melihat bunglon pertama di tepi hutan. "Ketika kami menemukannya, kami merinding dan mulai melompat-lompat," kata Krystal Tolley, penulis utama riset sekaligus ahli herpetologi dari SANBI dan Universitas Witwater