Presiden AS Joe Biden Mengakui Hubungannya dengan Presiden Russia Vladimir Putin Kurang Dekat

Washington DC - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengakui hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin kini berada dalam titik terendah. Hal itu disampaikan Biden ketika hadir dalam pertemuan pemimpin G7.

Selain itu, Biden kembali menyindir Putin terkait siap Rusia yang tidak pernah berubah meski telah menerima berbagai macam sanksi dari negara barat.

"Dia Vladimir Putin," kata Biden dikutip dari Reuters, Senin (14/6).

"Otokrat memiliki kekuatan yang sangat besar dan mereka tidak harus menjawab kepada publik. Faktanya adalah bahwa mungkin sangat baik jika saya merespons dengan baik, seperti yang saya akan, bahwa itu tidak menghalangi dia (Putin). Dia ingin terus berjalan," tambah Biden.

Otokrasi adalah tipe kepemimpinan di mana seorang pemimpin memiliki kendali penuh untuk menentukan kebijakan dan prosedur, memutuskan tujuan apa yang ingin dicapai.

Pemimpin otokrat mengarahkan serta mengawasi semua kegiatan organisasi, tanpa meminta partisipasi dari bawahan.

Hubungan Biden dan Putin memang sudah lama terkenal tidak akur. Mereka merupakan mantan musuh ketika Perang Dingin.

Terakhir, pada Maret, Biden menyebut mantan mata-mata dari KGB atau Komitet Gosudarstvennoy Bezopasno merupakan para pembunuh. Putin sendiri merupakan mantan agen KGB.

Lebih lanjut, Biden mengaitkan dengan sistem demokrasi. Ia ingin negara G7 memberikan contoh baik sebagai negara demokrasi.

"Kami sedang dalam kontes, bukan dengan China sendiri, dengan otokrat, pemerintah otokrasi di seluruh dunia, apakah demokrasi dapat bersaing dengan mereka di abad ke-21 yang berubah dengan cepat," kata Biden.

Sementara Pemerintah Rusia telah menepis tudingan Biden. Mereka menegaskan jika Vladimir Putin dipilih secara demokrasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintah Terapkan Aturan di Tempat Wisata Saat PPKM Level 3 Jelang Natal Dan Tahun Baru

PM Israel Untuk Pertama Kali Menginjakan Kakinya di Uni Emirates Arab

Ribuan Imigran Ilegal Yang Berasal Dari Daerah konflik Memaksa Masuk Melaui Belarusia Dan Polandia