Seorang Kakek Yang Nekat Menyeberangi Sungai Saat Arus Deras, Tewas Terbawa Arus Sungai di Gunungkidul

Jakarta - Seorang petani warga Padukuhan Jatirejo, Kalurahan Gari, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, hanyut terbawa arus sungai Oya. Suseno (63 ), kakek yang akrab dipanggil Seno ini terpeleset saat menyeberang sungai tersebut.

Beni warga yang tengah menjala ikan mengaku melihat Mbah Seno nekat menyeberang sungai meski arus sangat deras. Minggu (7/11/2021) sore sekitar pukul 15.30 WIB, korban yang hendak pulang dari berladang di seberang sungai.

"Kalau pulang beliau selalu menyeberangi sungai yang lebarnya diperkirakan 20 meter,"ujar warga Padukuhan Gatak ini, Minggu malam.

Saat itu kondisi arus sungai terlihat cukup deras karena usai diguyur hujan di daerah hulu. Kendati demikian, korban nekat menyeberangi sungai karena sudah terbiasa. Ketika sampai di tengah sungai, Beni melihat korban tersandung ranting kayu.

Karena tersandung, korban langsung jatuh terjerembab masuk dalam sungai. Saat itu Beni sempat melihat tubuh korban muncul di atas permukaan air. Korban sebenarnya berusaha untuk berenang ke tepian namun karena arus air yang deras menyebabkan korban terlihat kelelahan.

"Beliau menyeberang di cross dam. Beliau tak sanggup lagi berenang. Saya tidak bisa menolongnya, karena arusnya sangat deras,"terangnya.

Sebenarnya, berusaha mencari pelampung dan iapun berlari ke pemukiman sembari berteriak memberitahu warga yang lain agar datang ke sungai memberikan pertolongan. Hingga malam relawan bersama warga terus berjaga di sepanjang sungai.

Menurut Beni, setiap hari sepulang kerja, Seno memang selalu menyeberang sungai melintawsi go across dam. Karena hanya melalui go across dam inilah, jarak terdekat bisa ditempuh dari ladang ke perkampungan.

"Jika arusnya tidak deras, cross dam tersebut biasa digunakan warga untuk melintasi sungai,"tambahnya. Senin (8/11/2021) dinihari, sesosok mayat terlihat tersangkut sampah di bendungan Bunder Kapanewon Playen. Kaki menyembul dari mayat yang diyakini sebagai Mbah Seno tersebut kembali hilang.

Upaya tim gabungan mengevakuasi jasad tersebut beberapa kali gagal karena arus yang deras dan banyaknya sampah di bendungan tersebut. Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta L.Wahyu Efendi mengatakan pencarian dilaksanakan sejak tadi malam, namun untuk pencarian malam Tim SAR Gabungan hanya di darat.

Senin (08/11/2021) pukul 04.00 WIB, Tim SAR Gabungan mendapat informasi ada kaki menyembul di bendungan Bunder kapanewon Playen sekitar 7 kilometer dari lokasi kejadian.

"Tim SAR gabungan langsung mengevakuasi menggunakan perahu karet dan langsung diserahkan ke keluarga dan langsung dibawa kerumah duka,"terangnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintah Terapkan Aturan di Tempat Wisata Saat PPKM Level 3 Jelang Natal Dan Tahun Baru

PM Israel Untuk Pertama Kali Menginjakan Kakinya di Uni Emirates Arab

Ribuan Imigran Ilegal Yang Berasal Dari Daerah konflik Memaksa Masuk Melaui Belarusia Dan Polandia